Mungkin saat kanak-kanak kita sering bermain hewan ini karena bentuknya yang unik dan jalanya mundur. Sebuah keasyikan tersendiri tentunya bermain dan memancing undur-undur dengan lidi. Ternyata berdasarkan penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul “Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp)” di tahun 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylureapada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Di mana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.
Berbicara tentang produksi insulin, tentu saja, kita dapat mengarahkan fungsi undur-undur sebagai obat bagi pengidap diabetes. Dengan kandungansulfonyleura dalam tubuh undur-undur inilah terapi mungkin dilakukan dengan mengkonsumsinya. Kita tidak perlu membayangkan untuk menelan atau memasak hewan kecil ini, cukup matikan, bersihkan, masukkan ke salut kapsul secukupnya, kemudian siap dikonsumsi.
Apa Undur-undur Sebenarnya
Undur-undur darat adalah kelompok binatangholometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur, larva, pupa, dan imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, binatang ini merupakan ordo Neuroptera. Ordo Neuroptera adalah serangga bersayap jala. Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah:
1. Telur
Tidak tersedia data. Ukuran telur sangat kecil, diperkirakan tidak lebih besar dari telur jangkrik. Telur dihasilkan dari pembuahan antara capung (imago) jantan dan betina. Telur, oleh capung betina dilepaskan pada tanah dengan tekstur pasir atau debu. Telur akan menetas dan berkembang menjadi larva. Ditandai dengan adanya sarang berupa galian tanah.
2. Larva
Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Larva inilah yang kita kenal dengan nama “undur-undur”, dikarenakan jalannya mundur.
3. Pupa
Pupa adalah kepompong pada saat undur-undur sudah tidak lagi melakukan kegiatan, pada saat itu juga terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Adanya gumpalan tanah berbentuk bola merupakan ciri undur-undur dalam fase pupa.
4. imago.
Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, binatang ini merupakan ordo Neuroptera Ordo Neuroptera adalah serangga bersayap jala. Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Budidaya undur-undur
Untuk sekedar memelihara, biasanya dimulai dari fase larva berukuran kecil(kurang dari 2 cm). Undur-undur dapat dipelihara di dalam ruangan pada cetakan agar-agar atau gelas aqua (untuk pemeliharaan secara soliter, 1 wadah untuk 1 ekor) yang sudah diisi pasir atau bisa juga dilepaskan pada media berpasir di luar ruangan. Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai terkena sinar matahari atau siraman air.
Pada kondisi pemeliharaan yang terbatas atau sempit (di dalam cetakan agar-agar atau gelas aqua), undur-undur hanya dapat bermetamorfosis sampai tahap pupa (bahkan dapat mencapai fase imago, tapi dengan kondisi sayap dan ekor tidak sempurna).
Agar undur-undur dapat berkembangbiak, diperlukan lahan yang memadai. Dari hasil pengamatan (secara tidak sengaja), undur-undur yang dipelihara di luar ruangan (dibuatkan semacam gubuk bambu beratap seng, beralaskan tanah dan tanpa dinding), setelah undur-undur bermetamorfosis hingga fase imago (capung), akan didapatkan lubang-lubang sarang yang baru berukuran kecil disamping lubang-lubang sarang yang sudah ada.
Hal ini (mungkin) dikarenakan lubang-lubang sarang yang sudah ada sebelumnya, mampu menjadi daya tarik bagi induk-induk capung untuk bertelur. Akan tetapi, hal tersebut masih dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti, kenyamanan, ketersediaan pakan, cahaya dan siraman air. Undur-undur yang selama hidupnya mendapatkan cukup makanan, cahaya dengan sedikit gangguan (misalnya tanpa diganggu oleh injakan kaki manusia, atau ayam, atau kucing, atau yang lainnya), setelah mencapai fase imago (capung), biasanya akan kawin dan meninggalkan telurnya di samping sarang-sarang yang sudah ada.
Pada undur-undur yang dipelihara dalam wadah terbatas, undur-undur yang bermetamorfosis menjadi pupa (kepompong), dapat juga ditetaskan dalam wadah yang lebih luas agar organ-organ yang tumbuh menjadi sempurna saat bermetamorfosis menjadi imago (capung). Meskipun dengan kemungkinan yang sangat kecil sekali, capung-capung tersebut dapat bereproduksi menghasilkan keturunan-keturunan baru di lokasi yang nyaman bagi kelangsungan hidup selama menjadi undur-undur (bisa di lahan yang kita siapkan, bisa juga di lokasi lain).
Panen Undur-Undur
Undur-undur dapat dipanen (dipancing keluar dari sarangnya), dengan berbagai metode :
1. Dipancing dengan serangga yang diikat tali
Serangga yang dapat digunakan antara lain semut merah (semut rangrang) atau serangga lain yang bisa diikat dengan benang. Setelah umpan digigit, undur-undur akan mudah ditangkap.
2. Ditiup dengan sedotan
Dengan cara ditiup, massa pasir yang lebih ringan akan keluar terbawa tiupan angin. Sedangkan undur-undur dengan massa yang lebih berat akan tertinggal, sehingga mudah ditangkap.
3. Disendok dan diayak dengan jaring/ saringan teh.
Setelah disendok, undur-undur yang diperkirakan ada di dalam sendok bersama pasir, dituang ke dalam jaring dan diayak, undur-undur akan kelihatan dan mudah ditangkap.
4. Didorong dengan lidi
Metode ini, merupakan metode penemuan tersendiri dan selalu saya gunakan dalam berburu undur-undur. Pada lahan dengan jumlah sarang yang banyak, metode ini sangat cepat dan praktis untuk digunakan. Cukup dengan memasukkan lidi (atau tusuk gigi), tepat pada tengah-tengah sarang, undur-undur akan bergerak kebelakang (sesuai sifat berjalannya, mundur). Dengan mengetahui kemana arah undur-undur berjalan mundur, lidi yang sama digunakan untuk mendorong maju sehingga undur-undur keluar dari sarangnya dan mudah ditangkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar